Sabtu, 29 September 2012

Cara menanam buah Naga dalam Pot

Buah naga (Inggris: pitaya) adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus.  sehingga tak perlu heran bila kini ia juga diupayakan sebagai tanaman hias yang mengisi pot-pot para pecinta tanaman hias khususnya, yang suka akan eksotik serta jenis tanaman kaktus.
Kelebihan penanaman buah naga di pot adalah kita bisa memindahkan dan mengatur letak tanaman sesuai keinginan. Tetapi untuk menghasilkan tanaman buah naga yang baik dan kualitas yang baik juga, tentunya  tetap harus diketahui cara perawatan  yang benar.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam menanam buah naga di pot :

1. Menyiapkan Pot
Anda bisa menggunakan berbagai jenis pot dari bahan semen, plastic, tanah liat atau drum bekas yang dipotong. Tetapi menurut pengalaman, pot dari bahan tanah liat adalah yang paling ideal karena tanaman buah naga membutuhkan perubahan suhu yang drastic dari siang ke malam dalam proses pembungaan. Ukuran pot yang digunakan semakin besar semakin baik, minimal berdiameter sekitar 40cm.

2. Menyiapkan Tiang Panjatan
Tanaman buah naga membutuhkan tiang panjatan untuk menopang supaya tidak roboh. Nantinya tiang ini akan dililit akar udara dan akan menopang beberapa cabang produksi yang berat yang tentu saja perlu dipilih dari bahan yang kuat tetapi juga perlu diperhatikan jangan sampai pot tidak bisa menahan beban berat tiang panjatan.

Sebaiknya tiang panjatan dibuat dari besi beton berdiameter 8-10 cm, atau balok kayu yang kuat dan tahan lama karena usia buah naga yang bisa mencapai puluhan tahun. Tinggi tiang antara 150-200 cm disesuaikan dengan besar pot. Pada bagian bawah tiang diberi kaki-kaki penguat agar nantinya bisa kuat dan tidak mudah goyah. Untuk tiang dari besi beton, bagian yang terpendam dalam tanah bisa diberi aspal untuk menghindari karat. Untuk bagian atas tiang diberi piringan yang berbentuk seperti stir mobil yang berfungsi untuk menyangga cabang-cabang produksi yang banyak.

3. Media Tanam
Setelah pot dan tiang panjatan sudah selesai disiapkan, selanjutnya adalah menyiapkan media tanam. Bahan-bahannya adalah pasir, tanah, pupuk kandang dan kompos dengan perbandingan 2:1:3:1. Anda juga bisa menambahkan bubuk batu bata merah secukupnya dan dolomit (kapur pertanian) sebanyak 100 g dicampur rata dengan bahan-bahan tersebut. Kemudian media tanam disiram dengan air hingga kondisi jenuh dan dibiarkan selama sehari semalam.

4. Penanaman bibit
Bibit sebaiknya dipilih yang besar, dari batang tua yang berwarna hijau tua keabuan dan bebas dari penyakit. Idealnya panjang bibit yang ditanam minimal 30 cm. Selanjutnya bibit ditanam disekitar tiang panjatan dengan kedalaman 10 cm, jangan terlalu dalam karena akan mengakibatkan pertumbuhan yang kurang bagus. Setelah ditanam media tanam ditekan-tekan agar bibit tidak mudah roboh. Selanjutnya media tanam disiram dengan air dan diletakkan ditempat terbuka tidak ternaungi yang terkena sinar matahari langsung.

5. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman buah naga yang ditanam di pot tidak jauh beda dengan buah naga yang ditanam dikebun yaitu meliputi pemupukan, penyiraman dan pemangkasan cabang yang tidak diperlukan ( untuk lebih lengkapnya bisa dibaca di http://www.buahnaga.us ) .Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah tanaman dipastikan menempel dengan baik pada tiang panjatan dan tidak roboh, oleh karena itu perlu dilakukan pengikatan batang buah naga pada tiang dengan menggunakan tali atau kawat dengan bentuk ikatan seperti angka ‘8’ tidak boleh terlalu kencang karena bisa merusak batang atau cabang seiring pertumbuhannya yang semakin membesar.

Cabang hasil pemangkasan bisa ditanam kembali untuk menambah jumlah bibit yang bisa di tanam di pot yang lain. Semoga bermanfaat.

sumber : 
http://kebonkates.blogspot.com/2009/06/tanam-buah-naga-dalam-pot.html
http://www.buahnaga.us/2009/05/bertanam-buah-naga-di-pot.html

Jumat, 28 September 2012

Bercocok Tanam Sawi

 A. JENIS-JENIS SAWI.

Secara umum tanaman sawi biasanya mempunyai daun panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Petani kita hanya mengenal 3 macam sawi yang biasa dibudidayakan yaitu : sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi huma. Sekarang ini masyarakat lebih mengenal caisim alias sawi bakso. Selain itu juga ada pula jenis sawi keriting dan sawi sawi monumen.
Caisim alias sawi bakso ada juga yang menyebutnya sawi cina., merupakan jenis sawi yang paling banyak dijajakan di pasar-pasae dewasa ini. Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna putih kehijauan. Daunnya lebar memanjang, tipis dan berwarna hijau. Rasanya yang renyah, segar, dengan sedikit sekali rasa pahit. Selain enak ditumis atau dioseng, juga untuk pedangan mie bakso, mie ayam, atau restoran cina.

B. KLASIFIKASI BOTANI.

Divisi : Spermatophyta.
Subdivisi : Angiospermae.
Kelas : Dicotyledonae.
Ordo : Rhoeadales (Brassicales).
Famili : Cruciferae (Brassicaceae).
Genus : Brassica.
Spesies : Brassica Juncea.

SYARAT TUMBUH

Sawi bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia. Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia ini.
Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi.
Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl.
Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur. Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa yang sejuk. lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok bils di tanam pada akhir musim penghujan.
Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7.

BUDIDAYA TANAMAN SAWI

Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya sayuran pada umumnya. Budidaya konvensional di lahan meliputi proses pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan pestisida, serta pemeliharaan tanaman.
Sawi dapat ditanam secara monokultur maupun tunmpang sari. Tanaman yang dapat ditumpangsarikan antara lain : bawang dau, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada yang secara langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu.
Berikut ini akan dibahas mengenai teknik budidaya sawi secara konvensional di lahan.

A. BENIH.

Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram.
Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil.
Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Dan penanaman sawi yang akan dijadikan benih terpisah dari tanaman sawi yang lain. Juga memperhatikan proses yang akan dilakukan mesilnya dengan dianginkan, tempat penyimpanan dan diharapkan lama penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.

B. PENGOLAHAN TANAH.

Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan dan pembuatan bedengan. Tahap-tahap pengemburan yaitu pencangkulan untuk memperbaiki struktur tanah dan sirkulasi udara dan pemberian pupuk dasar untuk memperbaiki fisik serta kimia tanah yang akan menambah kesuburan lahan yang akan kita gunakan.
Tanah yang hendak digemburkan harus dibersihkan dari bebatuan, rerumputan, semak atau pepohonan yang tumbuh. Dan bebas dari daerah ternaungi, karena tanaman sawi suka pada cahaya matahari secara langsung.
Sedangkan kedalaman tanah yang dicangkul sedalam 20 sampai 40 cm. Pemberian pupuk organik sangat baik untuk penyiapan tanah. Sebagai contoh pemberian pupuk kandang yang baik yaitu 10 ton/ha. Pupuk kandang diberikan saat penggemburan agar cepat merata dan bercampur dengan tanah yang akan kita gunakan.
Bila daerah yang mempunyai pH terlalu rendah (asam) sebaiknya dilakukan pengapuran. Pengapuran ini bertujuan untuk menaikkan derajad keasam tanah, pengapuran ini dilakukan jauh-jauh sebelum penanaman benih, yaitu kira-kira 2 sampai 4 minggu sebelumnya. Sehingga waktu yang baik dalam melakukan penggemburan tanah yaitu 2 – 4 minggu sebelum lahan hendak ditanam. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2).

C. PEMBIBITAN.

Pembibitan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk penanaman. Karena lebih efisien dan benih akan lebih cepat beradaptasi terhadap lingkungannya. Sedang ukuran bedengan pembibitan yaitu lebar 80 – 120 cm dan panjangnya 1 – 3 meter. Curah hujan lebih dari 200 mm/bulan, tinggi bedengan 20 – 30 cm.
Dua minggu sebelum di tabur benih, bedengan pembibitan ditaburi dengan pupuk kandang lalu di tambah 20 gram urea, 10 gram TSP, dan 7,5 gram Kcl.
Cara melakukan pembibitan ialah sebagai berikut : benih ditabur, lalu ditutupi tanah setebal 1 – 2 cm, lalu disiram dengan sprayer, kemudian diamati 3 – 5 hari benih akan tumbuh setelah berumur 3 – 4 minggu sejak disemaikan tanaman dipindahkan ke bedengan.

D. PENANAMAN.

Bedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran petak tanah. Tinggi bedeng 20 – 30 cm dengan jarak antar bedeng 30 cm, seminggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan terlebih dahulu yaitu pupuk kandang 10 ton/ha, TSP 100 kg/ha, Kcl 75 kg/ha. Sedang jarak tanam dalam bedengan 40 x 40 cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm.
Pilihlah bibit yang baik, pindahkan bibit dengan hati-hati, lalu membuat lubang dengan ukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm.

E. PEMELIHARAAN.

Pemeliharaan adalah hal yang penting. Sehingga akan sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan didapat. Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya bila musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi yang kita tanam. Bila tidak terlalu panaspenyiraman dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi hari.
Tahap selanjutnya yaitu penjarangan, penjarangan dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat.
Selanjutnya tahap yang dilakukan adalah penyulaman, penyulaman ialah tindakan penggantian tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat mudah yaitu tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit diganti dengan tanaman yang baru.
Penyiangan biasanya dilakukan 2 – 4 kali selama masa pertanaman sawi, disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya penyiangan dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Apabila perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan.
Pemupukan tambahan diberikan setelah 3 minggu tanam, yaitu dengan urea 50 kg/ha. Dapat juga dengan satu sendok the sekitar 25 gram dilarutkan dalam 25 liter air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan.

PENANAMAN VERTIKULTUR

Langkah – angkah penanaman secara vertikultur adalah sebagai berikut :

1. Benih disemaikan pada kotak persemaian denagn media pasir. Bibit dirawat hingga siap ditanaman pada umur 14 hari sejak benih disemaikan.
2. Sediakan media tanam berupa tanah top soil, pupuk kandang, pasir dan kompos dengan perbandingan 2:1:1:1 yang dicampur secara merata.
3. Masukkan campuran media tanam tersebut ke dalam polibag yang berukuran 20 x 30 cm.
4. Pindahkan bibit tanaman yang sudah siap tanam ke dalam polibag yang tersedia. Tanaman yang dipindahkan biasanya telah berdaun 3 – 5 helai.
5. Polibag yang sudah ditanami disusun pada rak-rak yang tersedia pada Lath House.

PENANAMAN HIDROPONIK.

Langkah-langkah penanaman secara hidroponik adalah sebagai berikut :

1. Siapkan wadah persemaian . Masukkan media berupa pasir halus yang disterilkan setebal 3 – 4 cm. Taburkan benih sawi di atasnya selanjutnya tutupi kembali dengan lapisan pasir setebal 0,5 cm.
2. Setelah bibit tumbuh dan berdaun 3 – 5 helai (umur 3 – 4 minggu0, bibit dicabut dengan hati-hati, selanjutnya bagian akarnya dicuci dengan air hingga bersih, akar yang terlalu panjang dapat digunting.
3. Bak penanaman diisi bagian bawahnya dengan kerikil steril setebal 7 – 10 cm, selanjutnya di sebelah atas ditambahkan lapisan pasir kasar yang juga sudah steril setebal 20 cm.
4. Buat lubang penanaman dengan jarak sekitar 25 x 25 cm, masukkan bibit ke lubang tersebut, tutupi bagian akar bibit dengan media hingga melewati leher akar, usahakan posisi bibit tegak lurus dengan media.
5. Berikan larutan hidroponik lewat penyiraman, dapat pula pemberian dilakukan dengan sistem drip irigation atau sistem lainnya, tanaman baru selanjutnya dipelihara hingga tumbuh besar.

HAMA DAN PENYAKIT

A. HAMA.

1. Ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.).
2. Ulat tritip (Plutella maculipennis).
3. Siput (Agriolimas sp.).
4. Ulat Thepa javanica.
5. Cacing bulu (cut worm).

B. PENYAKIT.

1. Penyakit akar pekuk.
2. Bercak daun alternaria.
3. Busuk basah (soft root).
4. Penyakit embun tepung (downy mildew).
5. Penyakit rebah semai (dumping off).
6. Busuk daun.
7. busuk Rhizoctonia (bottom root).
8. Bercak daun.
9. Virus mosaik.
PANEN DAN PENANGANAN PASCA PANEN.

Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen dan cara panennya. Umur panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek umur 40 hari. Terlebih dahulu melihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun. Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau tajam.

Pasca panen sawi yang perlu diperhatikan adalah :
1. Pencucian dan pembuangan kotoran.
2. Sortasi.
3. Pengemasan.
4. Penympanan.
5. Pengolahan.

Sumber : http://zuldesains.wordpress.com/2008/01/11/budidaya-tanaman-sawi/

Jumat, 21 September 2012

Cara Menanam Karet

Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan yang menduduki posisi cukup penting sebagai sumber devisa non migas bagi Indonesia, sehingga memiliki prospek yang cerah di masa yang akan datang. Oleh sebab itu upaya peningkatan produktifitas usahatani karet terus dilakukan terutama dalam bidang teknologi budidayanya penanaman nya .

SYARAT TUMBUH
Tanaman karet dapat tumbuh baik dan berproduksi yang tinggi pada kondisi tanah dan iklim sebagai berikut:
  • Di dataran rendah sampai dengan ketinggian 200 m diatas permukaan laut, suhu optimal 280 c.
  • Jenis tanah mulai dari vulkanis muda, tua dan aluvial sampai tanah gambut dengan drainase dan aerase yang baik, tidak tergenang air. pH tanah bervariasi dari 3,0-8,0
  •  Curah hujan 2000 - 4000 mm/tahun dengan jumlah hari hujan 100 -150 hari.
Karet cukup baik dikembangankan di daerah lahan kering beriklim basah. Tanaman karet memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan komoditas lainnya, yaitu: dapat tumbuh pada berbagai kondisi dan jenis lahan, serta masih mampu dipanen hasilnya meskipun pada tanah yang tidak subur, Mampu membentuk ekologi hutan, yang pada umumnya terdapat pada daerah lahan kering beriklim basah, sehingga karet cukup baik untuk menanggulangi lahan kritis, Dapat memberikan pendapatan harian bagi petani yang mengusahakannya, dan Memiliki prospek harga yang cukup baik, karena kebutuhan karet dunia semakin meningkat setelah China membuka pasar baru bagi karet Indonesia.
Perbanyakan tanaman karet dapat dilakukan secara generatif maupun vegetatif. Namun demikian, cara perbanyakan yang lebih menguntungkan adalah secara vegetatif yaitu dengan okulasi tanaman. Okulasi sebaiknya dilaksanakan pada awal atau akhir musim hujan dengan tahapan sbb:
  1. Buatlah jendela pada batang bawah dengan ukuran panjang 5 cm dan lebar 1/2 - 3/4 cm.
  2. Buatlah perisai pada entres dengan ukuran lebih kecil dari jendela dan mata diambil dari ketiak daun.
  3.  Bukalah jendela pada batang bawah kemudian selipkan perisai diantara kulit jendela dan kambium
  4. Tutuplah kulit jendela kemudian dibalut dengan rafia atau pita plastik yang tebalnya 0,04 mm.
  5. 2 minggu setelah penempelan, penbalut dibuka dan periksalah perisai.
  6. Potonglah batang bawah pada ketinggian 10 cm diatas tempelan dengan
    arah pemotongan miring.

Klon-klon yang dianjurkan sebagai bibit batang bawah adalah:
GTI, LCB 1320 dan PR 228.

PENANAMAN
Lahan/kebun diolah sebaik mungkin sebelumnya .
Lakukan pengairan untuk mengatur letak tanaman dalam barisan.
Luka potong akar tunggal dan akar lateral diolesi dengan pasta Rootone F dosis 125 mg ditambah dengan air 0,5 ml untuk satu stump.
Pembungkus okulasi dilepas agar tidak mengganggu pertumbuhan dan bibit siap ditanam.
PEMELIHARAAN

Lakukan penyiangan untuk menghindari persaingan tanaman didalam pengambilan unsur hara.

Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang telah mati sampai dengan tanaman telah berumur 2 tahun pada saat musim penghujan.
Tunas palsu harus dibuang selama 2 bulan pertama dengan rotasi 2 minggu sekali, sedangkan tunas lain dibuang sampai tanaman mencapai ketinggian 1,80 m.

Setelah tanaman berumur 2-3 tahun, dengan ketinggian 3,5 m dan bila belum bercabang, perlu diadakan perangsangan dengan cara pengeratan batang, pembungkusan pucuk daun dan pemenggalan Lakukan pemupukan secara intensif pada tanaman baik pada kebunpersemaian, kebun okulasi maupun kebun produksi, dengan menggunakanpupuk urea, TSP, dan KCL. Dosis pupuk disesuaikan dengan keadaan/jenis tanah.

Hama-hama penting yang sering menyerang karet adalah:
Pseudococcus citri
Pengendaliannnya dengan menggunakan insektisida jenis Metamidofos, dilarutkan dalam air dengan konsentrasi 0,05 -0,1%.
Kutu Lak (Laeciper greeni)
Dapat diberantas dengan insektisida Albolinium (Konsentrasi2%) ditambah Surfactan citrowett 0,025%.

Penyakit-penyakit yang ditemui pada tanaman karet adalah:
penyakit embun tepung, penyakit daun, penyakit jamur upas, penyakit cendawan akar putih-dan penyakit gugur dawn: Pencegahannya dengan menanam Klon yang sesuai dengan lingkungan dan lakukan pengelolaan , tanaman secara tepat dan teratur:

PENYADAPAN

Penyadapan pertama dilakukan setelah tanaman berumur 5-6 tahun. Tinggi bukaan sadap pertama 130 cm dan bukaan sadap kedua 280 cm diatas pertautan okulasi.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penyadapan antara lain:
  1.  Pembukaan bidang sadap dimulai dari kiri atas kekanan bawah, membentuk sudut 300.
  2. Tebal irisan sadap dianjurkan 1,5 - 2 mm.
  3. Dalamnya irisan sadap 1-1,5 mm.
  4. Waktu penyadapan yang baik adalah jam 5.00 - 7.30 pagi.
Inovasi teknologi tanaman pangan sebagai tanaman sela pada masa tanaman karet belum menghasilkan (TBM) dapat diterapkan. Pola tanam tanaman pangan disesuaikan dengan kondisi iklim atau curah hujan, yaitu padi - jagung – kedelai atau kacang tanah – kacang tunggak atau kacang uci. Tanaman pangan ditanam berjarak 1 m dari barisan karet, sedangkan tanaman karet ditanam dengan jarak 6 m x 3 m.
Manfaat inovasi ini adalah: bagi perkebunan rakyat, penerapan pola tanaman sela ini akan meningkatkan intensitas pemeliharaan kebun, Tanaman sela ditanam pada lahan gawangan sepanjang tahun, sehingga dapat pula berfungsi sebagai tanam penutup tanah untuk mengendalikan erosi dan pertumbuhan gulma, Memberikan pendapatan petani pada masa TBM, dan Memperbaiki struktur tanah.
Untuk mengoptimalkan pendapatan usaha perkebunan karet, telah ditemukan beberapa klon karet yang unggul dalam menghasilkan lateks dan kayu.

Klon IRR 5
Potensi keunggulan :
Pertumbuhan cepat dan berpotensi sebagai penghasil lateks dan kayu.
Rata-rata produksi 1,8 ton/ha/tahun.
Lilit batang 51,7 cm pada umur 5 tahun.
Kadar karet kering (KKK) 34,5%.
Lateks sangat sesuai diolah menjadi SIR 3 WF, SIR 5 dan SIR 10.
Resisten terhadap gangguan penyakit gugur daun Colletotrichum dan Corynespora.
Pada daerah beriklim basah, klon IRR 5 digolongkan moderat terhadap gangguan penyakit cabang (jamur upas) dan mouldirot.
Klon IRR 42
Potensi keunggulan:
Pertumbuhan cepat dan berpotensi sebagai penghasil lateks dan kayu.
Rata-rata produksi 5,68 kg/pohon/tahun.
Lilit batang 51,4 cm pada umur 5 tahun.
Resisten terhadap penyakit gugur daun Colletotrichum, Corynespora dan Oidium.
Kadar karet kering (KKK) 36,5%.
Lateks dapat diproses menjadi SIR-5.
Klon IRR 118
Potensi keunggulan:
Pertumbuhannya cepat dan berpotensi sebagai penghasil lateks dan kayu.
Rata-rata produksi 2,1 ton/ha/tahun.
Lilit batang 48,9 cm pada umur 5 tahun.
Lateks dapat digunakan untuk produksi SIR 3 CV dan produk RSS, serta SIR 3L, SIR 5 dan SIR 10/20.
Cukup tahan terhadap penyakit Corynespora dan Colletotrichum.
Karet Busa Alam
Karet busa sintetis umumnya dibuat dari karet EVA/poliuretan karena ringan dan murah. Konsumsi busa sintetis di dalam negeri setiap tahun berkisar 19 juta lembar (Rp47 miliar), busa plastik 722.000 m2 (Rp665 juta), dan busa jok mobil 4.500 unit (Rp186 juta).
Proses produksi busa sintetis berisiko tinggi karena bahan bakunya (isosianat) beracun dan bersifat karsinogenik. Kondisi ini menyebabkan permintaan terhadap busa alam meningkat.
Busa alam lebih unggul dibanding busa sintetis dalam hal kenyamanan dan umur pakai. Untuk memberikan nilai kepegasan yang sama, busa alam hanya memerlukan ketebalan sepertiga dari busa sintetis.
Kelembagaan Industri Barang Jadi Karet
Berbagai produk karet keperluan umum telah mampu dihasilkan oleh industri berskala UKM atau perajin di perkotaan. Peralatan yang digunakan relatif sederhana sehingga produk yang dihasilkan umumnya bermutu kurang baik. Namun demikian pangsa pasarnya cukup besar yakni kalangan menengah ke bawah.
Dalam operasionalnya, perajin didukung oleh pihak penyedia kompon dan cetakan. Produksi biasanya berdasarkan pesanan dan produk dipasarkan oleh pihak lain (mediator atau pedagang antara). Barang jadi karet yang dihasilkan oleh UKM antara lain adalah sol sepatu, seal/gasket, onderdil mobil/ motor, serta asesori furnitur/ rumah tangga.
 sumber : * Deptan disbun Sumsel/Litbang Deptan

Selasa, 18 September 2012

Cara Menanam Kelapa Sawit

I. PENDAHULUAN
Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar .
Agribisnis kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.), baik yang berorientasi pasar lokal maupun global akan berhadapan dengan tuntutan kualitas produk dan kelestarian lingkungan selain tentunya kuantitas produksi.



II. SYARAT PERTUMBUHAN

Inilah beberapa cara menanam kelapa sawit yang baik, dengan cara memperhatikan aspek di bawah ini diantaranya :
2.1. Iklim
Lama penyinaran matahari rata-rata 5-7 jam/hari. Curah hujan tahunan 1.500-4.000 mm. Temperatur optimal 24-280C. Ketinggian tempat yang ideal antara 1-500 m dpl. Kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan.
2.2. Media Tanam
Tanah yang baik mengandung banyak lempung, beraerasi baik dan subur. Berdrainase baik, permukaan air tanah cukup dalam, solum cukup dalam (80 cm), pH tanah 4-6, dan tanah tidak berbatu. Tanah Latosol, Ultisol dan Aluvial, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai dapat dijadikan perkebunan kelapa sawit.

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Penyemaian
Kecambah dimasukkan polibag 12x23 atau 15x23 cm berisi 1,5-2,0 kg tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah ditanam sedalam 2 cm. Tanah di polibag harus selalu lembab. Simpan polibag di bedengan dengan diameter 120 cm. Setelah berumur 3-4 bulan dan berdaun 4-5 helai bibit dipindahtanamkan.
Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polibag 40x50 cm setebal 0,11 mm yang berisi 15-30 kg tanah lapisan atas yang diayak. Sebelum bibit ditanam, siram tanah dengan POC NASA 5 ml atau 0,5 tutup per liter air. Polibag diatur dalam posisi segitiga sama sisi dengan jarak 90x90 cm.

3.1.2. Pemeliharaan Pembibitan
Penyiraman dilakukan dua kali sehari. Penyiangan 2-3 kali sebulan atau disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Bibit tidak normal, berpenyakit dan mempunyai kelainan genetis harus dibuang. Seleksi dilakukan pada umur 4 dan 9 bulan.
Pemupukan pada saat pembibitan sebagai berikut :

Pupuk Makro
> 15-15-6-4 Minggu ke 2 & 3 (2 gram); minggu ke 4 & 5 (4gr); minggu ke 6 & 8 (6gr); minggu ke 10 & 12 (8gr)
> 12-12-17-2 Mingu ke 14, 15, 16 & 20 (8 gr); Minggu ke 22, 24, 26 & 28 (12gr), minggu ke 30, 32, 34 & 36 (17gr), minggu ke 38 & 40 (20gr).
> 12-12-17-2 Minggu ke 19 & 21 (4gr); minggu ke 23 & 25 (6gr); minggu ke 27, 29 & 31 (8gr)
> POC NASA Mulai minggu ke 1 – 40 (1-2cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali).

Catatan : Akan Lebih baik pembibitan diselingi/ditambah SUPER NASA 1-3 kali dengan dosis 1 botol untuk + 400 bibit. 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman

3.2. Teknik Penanaman
3.2.1. Penentuan Pola Tanaman
Pola tanam dapat monokultur ataupun tumpangsari. Tanaman penutup tanah (legume cover crop LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma). Penanaman tanaman kacang-kacangan sebaiknya dilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai.

3.2.2. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum tanam dengan ukuran 50x40 cm sedalam 40 cm. Sisa galian tanah atas (20 cm) dipisahkan dari tanah bawah. Jarak 9x9x9 m. Areal berbukit, dibuat teras melingkari bukit dan lubang berjarak 1,5 m dari sisi lereng.

3.2.3. Cara Penanaman
Penanaman pada awal musim hujan, setelah hujan turun dengan teratur. Sehari sebelum tanam, siram bibit pada polibag. Lepaskan plastik polybag hati-hati dan masukkan bibit ke dalam lubang. Taburkan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang selama + 1 minggu di sekitar perakaran tanaman. Segera ditimbun dengan galian tanah atas. Siramkan POC NASA secara merata dengan dosis ± 5-10 ml/ liter air setiap pohon atau semprot (dosis 3-4 tutup/tangki). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA. Adapun cara penggunaan SUPER NASA adalah sebagai berikut: 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.

3.3. Pemeliharaan Tanaman
3.3.1. Penyulaman dan Penjarangan
Tanaman mati disulam dengan bibit berumur 10-14 bulan. Populasi 1 hektar + 135-145 pohon agar tidak ada persaingan sinar matahari.

3.3.2. Penyiangan
Tanah di sekitar pohon harus bersih dari gulma.

3.3.3. Pemupukan
Anjuran pemupukan sebagai berikut :

Pupuk Makro

Urea
  1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
  2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst

225 kg/ha
1000 kg/ha

TSP
  1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
  2. Bulan ke 48 & 60

115 kg/ha
750 kg/ha

MOP/KCl
  1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
  2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst

200 kg/ha
1200 kg/ha

Kieserite
  1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
  2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst

75 kg/ha
600 kg/ha

Borax
  1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36
  2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst

20 kg/ha
40 kg/ha

NB. : Pemberian pupuk pertama sebaiknya pada awal musim hujan (September - Oktober) dan kedua di akhir musim hujan (Maret- April). POC NASA
a. Dosis POC NASA mulai awal tanam :

0-36 bln
2-3 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 4 - 5 bulan sekali
>36 bln
3-4 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 3 – 4 bulan sekali

b. Dosis POC NASA pada tanaman yang sudah produksi tetapi tidak dari awal memakai POC NASA
Tahap 1 : Aplikasikan 3 - 4 kali berturut-turut dengan interval 1-2 bln. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Catatan: Akan Lebih baik pemberian diselingi/ditambah SUPER NASA 1-2 kali/tahun dengan dosis 1 botol untuk + 200 tanaman. Cara lihat Teknik Penanaman (Point 3.2.3.)

3.3.4. Pemangkasan Daun
Terdapat tiga jenis pemangkasan yaitu:
a. Pemangkasan pasir
Membuang daun kering, buah pertama atau buah busuk waktu tanaman berumur 16-20 bulan.
b. Pemangkasan produksi
Memotong daun yang tumbuhnya saling menumpuk (songgo dua) untuk persiapan panen umur 20-28 bulan.
c. Pemangkasan pemeliharaan
Membuang daun-daun songgo dua secara rutin sehingga pada pokok tanaman hanya terdapat sejumlah 28-54 helai.

3.3.5. Kastrasi Bunga
Memotong bunga-bunga jantan dan betina yang tumbuh pada waktu tanaman berumur 12-20 bulan.

3.3.6. Penyerbukan Buatan
Untuk mengoptimalkan jumlah tandan yang berbuah, dibantu penyerbukan buatan oleh manusia atau serangga.
a. Penyerbukan oleh manusia
Dilakukan saat tanaman berumur 2-7 minggu pada bunga betina yang sedang represif (bunga betina siap untuk diserbuki oleh serbuk sari jantan). Ciri bunga represif adalah kepala putik terbuka, warna kepala putik kemerah-merahan dan berlendir.

Cara penyerbukan:
1. Bak seludang bunga.
2. Campurkan serbuk sari dengan talk murni ( 1:2 ). Serbuk sari diambil dari pohon yang baik dan biasanya sudah dipersiapkan di laboratorium, semprotkan serbuk sari pada kepala putik dengan menggunakan baby duster/puffer.
b. Penyerbukan oleh Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit
Serangga penyerbuk Elaeidobius camerunicus tertarik pada bau bunga jantan. Serangga dilepas saat bunga betina sedang represif. Keunggulan cara ini adalah tandan buah lebih besar, bentuk buah lebih sempurna, produksi minyak lebih besar 15% dan produksi inti (minyak inti) meningkat sampai 30%.

3.4. Hama dan Penyakit
3.4.1. Hama
a. Hama Tungau
Penyebab: tungau merah (Oligonychus). Bagian diserang adalah daun. Gejala: daun menjadi mengkilap dan berwarna bronz. Pengendalian: Semprot Pestona atau Natural BVR.

b. Ulat Setora
Penyebab: Setora nitens. Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun dimakan sehingga tersisa lidinya saja. Pengendalian: Penyemprotan dengan Pestona.

3.4.2. Penyakit
a. Root Blast
Penyebab: Rhizoctonia lamellifera dan Phythium Sp. Bagian diserang akar. Gejala: bibit di persemaian mati mendadak, tanaman dewasa layu dan mati, terjadi pembusukan akar. Pengendalian: pembuatan persemaian yang baik, pemberian air irigasi di musim kemarau, penggunaan bibit berumur lebih dari 11 bulan. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO.

b. Garis Kuning
Penyebab: Fusarium oxysporum. Bagian diserang daun. Gejala: bulatan oval berwarna kuning pucat mengelilingi warna coklat pada daun, daun mengering. Pengendalian: inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO semenjak awal.

c. Dry Basal Rot
Penyebab: Ceratocyctis paradoxa. Bagian diserang batang. Gejala: pelepah mudah patah, daun membusuk dan kering; daun muda mati dan kering. Pengendalian: adalah dengan menanam bibit yang telah diinokulasi penyakit.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki .

3.5. Panen
3.5.1. Umur Panen
Mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah matang panen. Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih.
Sumber :http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-kelapa-sawit.html

Selasa, 11 September 2012

Thermometer JV-AMT133


Price Call Me

Wine Bottle Thermometer JV-AMT133
Fitur Wine Bottle Thermometer JV-AMT133 :


  • Mudah operasi dan akurasi

  • Keterangan:

  • Rentang pengukuran: -9 ° C ~ 65 ° C

  • Akurasi: + / -1 ° C

  • Resolusi: 1 ° C

  • Baterai: 1.5V


Hubungi Sales Representative kami segera di :
0852 6184 9000
PIN Blackberry 27A28236
Herwinda Jaya S

Senin, 10 September 2012

Digital Inductive MC-7812


Wood Moisture Meter MC-7812



KUNCI KEKUATAN:
Ini moisture meter digital memiliki berbagai mengukur kisaran 0 ~ 80% dan mengadopsi teknologi induksi elektromagnetik untuk mengukur persentase air di hutan dengan cepat tanpa kerusakan atau kehancuran pada permukaan kayu. Saja membuat kontak antara sensor plat logam dan permukaan kayu dan hasil kelembaban diukur akan discplayed di LCD yang jelas dalam sekejap. Berbagai jenis kayu nilai koreksi telah ditentukan pada meter ini berguna. Khusus dibuat untuk para profesional di industri kayu seperti kerajinan kayu, fasilitas kayu, mebel kayu, lantai kayu, produk kayu, dll.

Digital Induktif meter
Informasi yang dikumpulkan kemudian digunakan untuk menentukan apakah bahan yang siap digunakan, tiba-tiba basah atau kering, atau yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut. Hal ini juga dapat membantu dalam perencanaan desain proyek yang akan mengakomodasi perubahan masa depan dalam dimensi yang disebabkan oleh perubahan kelembaban relatif.

Digital Induktif meter
Aplikasi: berlaku untuk bahan serat kayu, kayu artikel, obat tradisional Cina, tembakau, kertas kapas, bangunan, tanah dan bahan serat lainnya.

Digital Induktif meter

Sangat akurat dan dapat diandalkan!


Fitur Utama:

Digital Induktif meter

  1. Menggunakan Prinsip Induksi Elektromagnetik

  2. Mengukur kadar air di atas berbagai macam 0 ~ 80%

  3. Periksa tingkat produk kayu dan batu untuk berbagai macam aplikasi kontrol kualitas

  4. resolusi tinggi 0,1% </ li>

  5. Kedua nol dan nilai-nilai koreksi dapat disimpan

  6. Tentukan kualitas & kegunaan woodpiece Anda

  7. Menggunakan Micro-komuter LSI sirkuit dan basis kristal waktu untuk pembacaan yang akurat instan


Spesifikasi Produk:

Digital Induktif meter

  • layar LCD: 3 digit, 10mm LCD

  • Moisture tingkat rentang: 0 - 80%

  • Resolusi: 0,1%

  • Akurasi:

  • ± (1% n + 1) di bawah 30%

  • ± (2% n + 1) lebih dari 30%

  • waktu sampling : 1.0 detik

  • Power Supply: 4 x baterai alkaline AAA (tidak termasuk)

  • Barang Dimensi : 218 x 76 x 53mm

  • Barang Berat: 260g (termasuk berat baterai)

  • Aksesoris termasuk:

  • GRATIS Lanyard untuk melekat pada meter

  • Instruksi pengguna

  • tas pelindung dan Sturday


Semua produk kami diproduksi menurut pedoman kontrol kualitas yang ketat yang ditetapkan oleh EN ISO9001-2000 Standar.

Hubungi Sales Representative kami segera di :
0852 6184 9000
PIN Blackberry 27A28236
Herwinda Jaya S


Sabtu, 08 September 2012

Digital Laser JV-DMF100




AMF100 / AMF100X 

















































































































































































































ModelAMF100AMF100X
Specifications & Functions
Distance Range0.1m~100m (4in ~328ft)
Tilt measurementYes (±0.3ยบ)
Temperature measurementYes
Accuracy of distance±1.5mm (±0.06inch)
Measuring unitsm, in, ft, m², ft², m³, ft³
LCD display2 inch large color screen
SoftwaremOS Visible software
Work principalPhotoelectric (not shake while measuring)
Measurement Speed3time/s
Waterproof & DustproofIP54
History measurement record30 records1000 records
Laser type635nm, <1mW, Class II
Battery Life>15000 times
Key Life>1 million times
Area, Volume CalculationsYes.
Indirect measurement using PythagorasSupport 2, 3 indirect measurements
Addition/SubtractionYes
Continuous MeasurementYes
Triangle measurementYes
Auto horizontal measurementYes
Auto height measurementYes
Edit Measuring data FunctionYes
Min/Max Distance TrackingYes
Record lock/ Unlock/Yes
Display illumination and multi-line display.Yes. Max 4 displays
Datum OptionCan choose Front edge or end piece edge as datum
Buzzer indicationYes
Backlight displayYes.
Auto Bias TechnologyYes. Support for external calibration
Error indicationYes. Display error code
Personal setupLevel, Timer, Stacking out, Bubble, Beep, Measure unit, Time, Brightness of backlight, Off-set, Time format, Factory reset, Angle unit
Data HoldYes. Automatic
Data ClearYes
Battery indicatonYes. High, mid, low
laser Auto. switch-offYes. 30s without any operation
Auto instrument switch-offYes. 3minutes without any operation
Operating Temperature0°C to 40°C
Storage Temperature-10°C to 60°C
USB interface to ComputerNoHistory record can export to Excel File, Real Time data export.
CERTIFICATECE/ROHS/FCC/LVD for Laser (60825-1-2007), LVD (EN 61010-1-2001)
Warranty12months
GENERAL CHARACTERISTICS
Battery SupplyLi-ion battery/1200mAh (Rechargeable)
Product Weight137g (Including battery)
Dimension125*55*29 mm
Standard Packing MethodGift box
Standard quantity per Outer Carton40
Dimension for Standard Outer Carton67.5*29.4*36cm
Weight for Stander Outer Carton8.9kg

Hubungi Sales Representative kami segera di :
0852 6184 9000
PIN Blackberry 27A28236
Herwinda Jaya S


Jumat, 07 September 2012

Moisture Meter MD814 (4 Pins)





Wood Moisture Meter
Ini hip dan trendi MD-814 dengan kombinasi warna abu-abu gelap & jeruk dilengkapi dengan tidak hanya 2 tapi 4 probe baja yang tajam atau pin dan merupakan salah satu dari meteran Moisture paling serbaguna di pasaran saat ini. Ini jelas lebih baik dari 2 pin karena dapat menangkap & mengumpulkan sampel LEBIH dari bahan yang diuji. Anda akan mendapatkan lebih handal, lebih tepat, hasil pengukuran lebih tepat dan data yang lebih akurat dari meteran kelembaban. Mendeteksi kadar air atau komposisi air dari berbagai bahan seperti kayu, serat, bambu, kapas, kertas, dan tembakau. Mengukur dari 5% sampai 40% dari tingkat kelembaban dari objek yang diuji, yang menjadikannya sebuah alat penting untuk baik amatir atau profesional, woodworkers surveyor dan pengrajin. Suatu alat yang efektif untuk mendiagnosa kelembaban pada bangunan dan memungkinkan surveyor bangunan dan pengguna lain untuk mengukur tingkat kelembaban lembut untuk medium density dari material kayu menggunakan probe sensor yang sangat akurat 4 baja.

Alat Ukur Kadar Air Kayu
Jumlah berlebihan kelembaban mempengaruhi kualitas kayu dan dapat merusak oleh masalah seperti warping dan split. Melakukan kapal model, rak, lemari atau meletakkan lantai adalah beberapa proyek yang sangat penting untuk memeriksa kelembaban untuk memastikan kualitas produk jadi. Sebuah kayu yang sangat baik dan akurat kelembaban meteran seperti MD-814 adalah cara paling pasti dan tercepat untuk menjaga keselamatan pada bangunan dan untuk membantu meminimalkan masalah kelembaban dalam produksi kayu, pengeringan, dan dalam semua tahap manufaktur furnitur, kayu dan konstruksi bangunan. Penggunaan hak meter dapat memastikan kayu yang akan menjaga stabilitas dimensi dan bahwa cacat mahal seperti cek permukaan, split, warping dan delaminating tidak akan terjadi.

Alat Ukur kadar air kayu MD814

Jangan membeli bahan basah. Mengukur efisien & mendiagnosa dengan akurasi dan kwalitas tingkat kelembaban dengan MD-812.

Alat Ukur kadar air kayu MD814

Fitur Utama:

  • Memiliki CE tanda, sesuai dengan kesehatan esensial dan persyaratan keselamatan yang ditetapkan oleh Directive Eropa

  • Dilengkapi dengan 4 probe baja untuk meningkatkan resolusi tertinggi & sensitivitas

  • Dengan 4-pin mengumpulkan dan menangkap pengambilan sampel lebih dari objek yang sedang diuji dari 2-pin

  • Dengan Automatic Data Tahan

  • Dengan resolusi tinggi dan memang respon cepat

  • Baterai Rendah konsumsi daya dengan Auto-Off sistem

  • Memberikan kondisi kelembaban yang akurat dalam satuan dan simbol yang mudah dibaca besar layar LCD-nya dan menampilkan dalam hitungan detik

  • Menyediakan panduan komprehensif, tas membawa chic dengan pemegang panduan dalam lengkap dengan baterai tanpa biaya tambahan

  • Dapat digunakan untuk menguji kelembaban di Soft / media kayu, bambu, karton dan kertas, chipboard, Papan fiber, Busa, Gambut, Plester dan Pasir


Spesifikasi:

  1. Mengukur Range: 5% ~~~V 40%

  2. Resolusi: 1%

  3. Akurasi: ± 1%

  4. Resolusi tinggi dan respon cepat

  5. Data Tahan (fungsi memori)

  6. Daya: 9V (6F22) X 1

  7. Kasus Warna: Dark grey & Orange

  8. Dimensi: 63mm x 129mm x 32mm

  9. Berat: Sekitar 116g (termasuk baterai)

  10. Packing: Gift Box Dengan Kasus Nylon tercatat dalam Termasuk aksesoris


GRATIS 1pc baterai 9V, Instruction Manual Komprehensif, GRATIS 1x tas nilon biru

 

Hubungi Sales Representative kami segera di :
0852 6184 9000
PIN Blackberry 27A28236
Herwinda Jaya S





Senin, 03 September 2012

Thermometer JV-MT108


Price Call Me

Digital Alert Thermometer JV-MT108

Data teknis Digital Alert Thermometer JV-MT108 :



  • Produk ukuran: 108 x 22mm, ukuran Tampilan: 58 x 54mm

  • Waktu dan tanggal display

  • Indoor / outdoor suhu mengukur

  • mengatur peringatan

  • Max / min suhu catatan

  • On / off LCD display

  • Derajat Celcius / Fahrenheit berubah

  • Tampilan resolusi: 0.1C

  • Mengukur catatan suhu:

  • Indoor: 0 sampai 50 ˚ C

  • Di luar ruangan: -40 sampai 70 ˚ C

  • Akurasi: ± 1C.

  • Operasi tegangan: 3V (dua AAA)

  • Sensor garis panjang: 2m


Hubungi Sales Representative kami segera di :
0852 6184 9000
PIN Blackberry 27A28236
Herwinda Jaya S

Minggu, 02 September 2012

Thermometer Hygro JV-DT3


Price Call Me

Indoor/Outdoor Thermometer Hygro JV-DT3

Fitur Indoor/Outdoor Thermometer Hygro JV-DT3 :

Big screen LCD display. Tampilan Dua-tempat suhu, satu-tempat kelembaban secara bersamaan. Comfort layar. Tiga jenis penempatan.
Teknis parameter:
Mengukur kisaran:

  • Dalam: -30 ℃ ~ +50 ℃

  • Out: -50 ℃ ~ +70 ℃

  • Kisaran suhu: 20% ~ 99%

  • Power: DC1.5V

  • Baterai alkaline (opsional)

  • Produk ukuran: 115 × 64 × 19mm

  • Ukuran layar: 63 × 43mm


Hubungi Sales Representative kami segera di :
0852 6184 9000
PIN Blackberry 27A28236
Herwinda Jaya S

Thermometer Hygro JV-MT109


Price Call Me

Digital Thermometer Hygro and Clock JV-MT109Fungsi Digital Thermometer Hygro and Clock JV-MT109 :

  • Tampilan suhu ruangan dan kelembaban, temperatur luar ruangan

  • Catat maksimum, suhu minimum, dan kelembaban

  • ℃ dan ℉ switchable

  • Suhu mengukur kisaran:

  • Indoor: -10 sampai +50 ˚ C (14-122 ˚ F)

  • Di luar ruangan: -50 sampai +70 ˚ C (-58 sampai 158 FF)

  • Kelembaban mengukur rentang: 20 sampai 99% RH

  • Akurasi: ± 1C, ± 5% RH

  • Waktu

  • Power: 1.5V beroperasi (AAA)

  • Kunci:

  • Max / min: menampilkan suhu maksimum dan minimum dan kelembaban, pada mode set, dapat menambah 1

  • Mode / set / jelas: untuk mengatur waktu dan alarm, menghapus memori maksimum dan minimum

  • In / out: beralih tampilan suhu indoor dan outdoor

  • C / F: saklar Celcius dan Fahrenheit display

  • FZ peringatan: on atau off membekukan waspada


Hubungi Sales Representative kami segera di :
0852 6184 9000
PIN Blackberry 27A28236
Herwinda Jaya S